Sunday, December 25, 2022

Reset Konfigurasi Display Dan Monitor KDE Plasma

  No comments
Lagi Gak Error.



Kadang beberapa aplikasi terutama games memerlukan pergantian resolusi dan refresh rate pada layar monitor. Sayangnya tidak semudah itu, walaupun kelihatannya hal yang sepele. Tidak jarang justru mengakibatkan kita tidak dapat menggunakan komputer -untuk sementara waktu-.

Games jadul baik yang native dan yang berjalan diatas Wine kadang menyebabkan monitor refresh rate out of range. Dan jika hal itu terjadi, terpaksa reboot lewat sesi tty. Namun karena konfigurasinya sudah terlanjur berubah, saat login ke desktop lagi sudah tentu masih menggunakan resolusi dan refresh rate yang "salah" tadi.

Solusi mudah nya, ya tinggal reset konfig nya saja.
Lewat terminal, eksekusi perintah dibawah:

rm -rf .local/share/kscreen

Bonus untuk desktop GNOME:

rm -rf .config/monitors.xml

Tapi karena layarnya yang tidak dapat digunakan, lakukan hal tersebut lewat sesi tty saja. Gunakan kombinasi tombol CTRL + ALT + Fx, dimana x pada Fx merujuk ke F1 (tty1) sampai dengan F6 (tty6). Karena biasanya tty1 dan tty2 sedang digunakan oleh sesi Xorg atau Wayland, maka gunakanlah tty3 keatas saja. Jadi tekan kombinasi tombol ini secara bersamaan CTRL + ALT + F3. Kemudian login dengan user biasa saja, tidak perlu akun root dan eksekusi perintah diatas.

Terlalu ribet? Gagal paham dengan istilah diatas? Cara yang lebih mudahnya lagi kalau di sistem sudah terinstall Lingkungan Desktop yang lain, semisal XFCE. Tinggal masuk ke XFCE, buka terminal dan eksekusi. Itulah gunanya memiliki instalasi multi desktop, berguna disaat darurat.

Tuesday, August 2, 2022

Steam Dan Paypal Diblokir?

  No comments
Daftar Blokir Sebagian


Pada hari minggu yang cerah -lol-, seperti biasanya ada rutinitas menyetrika, tapi yang disetrika bukanlah baju melainkan mouse dan keyboard alias nyeteam -garing banget jokes nya-.

Karena kemarin dikiranya ada gangguan pada jaringan Steam, akhirnya mengalah dan nonton film saja. Eh tapi tunggu dulu, setelah diklik sana sini kok tidak bisa login ya. Yang jelas bukan kena hack, ini lebih tepatnya indikasi gangguan internet internasional. Sudah bukan rahasia lagi, terkadang koneksi internet internasional di negara paman zidan ini terputus yang kadang sampai berhari-hari baru diperbaiki.


Ternyata oh ternyata, bukan itu penyebabnya. Rupanya Kominfo memblokir masal situs-situs yang diantaranya termasuk Steam, Origin, Epic Games dan seterusnya. Dan yang paling bikin geleng-geleng kepala itu adalah masuknya Paypal didaftar blokir tersebut. Suka atau tidak suka, Paypal adalah satu-satunya media transaksi keuangan antara para klien dan para freelancer digital. Dan yang perlu diingat adalah klien hanya mau membayar jasa para freelancer lewat Paypal. Belum lagi penggunaan Paypal oleh ekspatriat yang sedang melancong dan lain sebagainya.


Memblokir tanpa memberikan solusi yang masuk akal itu adalah tindakan yang semena-mena. Dengan dalih untuk meningkatkan perkembangan industri IT, kreatif, digital dalam negeri dan sebangsanya yang ujung-ujungnya sebenarnya hanya untuk menarik pajak lebih dari perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi didalam negeri. Coba dipikir, kalau Paypal diblokir solusi konkretnya apa? Masak harus menunggu bertahun-tahun sampai startup transaksi keuangan sukses go internasional? Memangnya klien mau memakainya? Terus selama menunggu itu memangnya ada bantuan dari pemerintah? Kalian yang kerja dipemerintahan tenang-tenang saja, toh tiap bulan menerima gaji tetap. Apa perlu diingatkan kalau gaji tersebut berasal dari pajak rakyat? Nah kalau rakyatnya saja dipersulit mencari nafkah, bagaimana mau membayar pajak? Sudah semuanya serba dipajakin -sigh-.


Lucunya lagi, Valve Steam rupanya sudah membayar PPN sejak lama, namun kena juga. Berita baiknya berhembus kabar bahwa Valve sudah mengurus perijinannya sesegera mungkin.


Oh BTW, situs/aplikasi judi online melenggang bebas karena sudah lolos pse. Jadi intinya judi itu lebih bermanfaat daripada Steam dan Paypal -pikir sendiri kesimpulannya-.



Lucunya negeri paman zidan ini -lol-.