Friday, November 30, 2012

Truecrypt : Kekuatan Serangan Brutal

  No comments
Hari ini aku merasa kesal karena melupakan sesuatu hal yang sangat penting.
Sangat penting karena digunakan untuk mengakses file kontainer Truecrypt yang kubuat sekitar tahun 2005/2006.
Setelah mencoba berulang kali dengan berbagai kombinasi yang mungkin, akhirnya aku menyerah.
Ya, aku ingat kata-kata apa saja yang digunakan sebagai password, sayangnya justru urutan kombinasinya yang terlupa.
Setelah berkonsultasi kepada om Google sebentar, solusi yang mungkin cuma satu -setahuku- yaitu Kekuatan Serangan Brutal a.k.a Brute Force Attack.
Jadi yang perlu dilakukan adalah :

1. Membuat daftar kemungkinan kombinasi password, biasa dikenal dengan wordlist.
2. Membuat bash script fungsi perulangan dengan input dari wordlist.
3. Eksekusi bash script dan melihat hasilnya

Sebagai contoh password yang terlupakan merupakan kombinasi dari huruf/kata "aduh", "lupa" dan "password"

1. Membuat wordlist
- install aplikasi crunch
- eksekusi crunch

crunch 1 1 -p aduh lupa password

Hasilnya berupa :

Crunch will now generate approximately the following amount of data: 102 bytes
0 MB
0 GB
0 TB
0 PB
Crunch will now generate the following number of lines: 6
aduhlupapassword
aduhpasswordlupa
lupaaduhpassword
lupapasswordaduh
passwordaduhlupa
passwordlupaaduh

Atau langsung keluaran berupa file wordlist

crunch 1 1 -o wordlist -p aduh lupa password

Sialnya aku sendiri lupa berapa kata yang digunakan pada password, sehingga terpaksa menebak dengan kombinasi 2, 3, dan 4 huruf.
caranya seperti diatas, cuma satu persatu dari kombinasi masing-masing. hasilnya tinggal di copy paste ke text editor.

2. Bash script perulangan

Buat file hajarbro.sh, isikan dengan

#!/bin/sh

# Keterangan :
# Masukkan dari 'wordlist', letakan pada satu folder dengan scriptnya
# Ganti 'file_target.tc' dengan target file kontainer Truecrypt
# Eksekusi 'sudo hajarbro.sh < wordlist'

while read line
do
  if truecrypt -t -k "" --protect-hidden=no --non-interactive ./file_target.tc -p $line
  then
    echo "Password :"
    echo "$line"
    echo "Sukses!"
    exit 0
  fi
done
echo "Anda belum beruntung, silahkan dicoba lagi."
exit 1

3. Eksekusi

sudo ./hajarbro.sh < wordlist

Hasilnya berupa :

...
Error: Incorrect password or not a TrueCrypt volume.
Error: Incorrect password or not a TrueCrypt volume.
Error: Incorrect password or not a TrueCrypt volume.
Error: Incorrect password or not a TrueCrypt volume.
Password :
lupapasswordaduh
Sukses!

Kalau terdapat error berupa :

Error: Failed to set up a loop device:

Atasi dengan :

sudo modprobe loop

Ulangi eksekusi bash script.

BTW, sebenarnya aku tidak tahu terjemahan resmi Bahasa Indonesia dari Brute Force Attack.

Tuesday, April 24, 2012

Rekap

  No comments
KDE SC 4.7.0

KDE SC 4.7.0

Hanya sedikit info, buat yang masih memakai KDE SC 4.7.x lebih baik memakai KDE SC 4.7.3 atau KDE SC 4.7.4. KDE SC 4.7.0 agak mengecewakan karena beberapa bug terlewatkan saat proses RC, memang sih KDE Dev cepat merespon dengan merilis pacth. Dengan kata lain harus di patch secara manual baru sebulan kemudian terakumulasi pada KDE SC 4.7.1. Namun sayangnya baik KDE SC 4.7.1 dan 4.7.2 masih menyisakan bug yang mengganggu yaitu bug berkaitan dengan manajemen clipboard (Klipper). KDE 4.7.4 lah paling stabil diantara pendahulunya.

Saat tulisan ini dibuat rilis KDE sudah mencapai KDE SC 4.8.2.


openSUSE 12.1

openSUSE 12.2 dengan KDE SC 4.7.2

Tunggu dulu, mana openSUSE 12.0 ? rilis .0 -dot oh- ditiadakan sejak 12.x, dengan kata lain nantinya 12.1,12.2 dst... 13.1, 13.2 dst. openSUSE 12.1 dirilis pada November 2011, sayangnya masih memakai KDE SC 4.7.2 dan yang paling mencolok adalah berkurangnya kualitas artwork nya dari rilis sebelumnya, kurang "hijau". Untungnya saat KDE SC 4.8.0 yang dirilis pada akhir Januari 2012 langsung tersedia pada repository stabil. Bagaimana dengan Tumbleweed ? Sayangnya om Greg KH sangat sibuk sehingga repository agak terlantar, baru sekitar bulan maret paket terupdate.


Ubuntu 11.10

Ubuntu 11.10 "Oneiric Ocelot"

Yang menarik dari rilis kali ini adalah keikutsertaan Unity2D (a.k.a Unity-Qt) untuk lingkungan tanpa akselerasi grafis. Sedangkan untuk lingkungan dengan akselerasi grafis tetap memakai Unity (a.k.a Unity-Gtk). Sayangnya dalam hal fitur Unity2D sedikit tertinggal dibanding Unity. LightDM menggantikan GDM2, jujur saja LightDM benar-benar indah. openchrome sudah tidak bermasalah lagi dan yang terakhir tentunya pemakaian kernel Linux 3.0.x.


Linux Mint 12

Linux Mint 12 "Lisa"

Kali ini berbasis Ubuntu 11.10, aku sendiri mulai kehilangan keinginan untuk mencoba. Menurutku developer Mint terlalu membagi fokus pada banyak DE sedangkan jumlah developernya tidak sebanding dengan beban kerja. Bukan berarti Cinnamon dan Mate kurang bagus, tapi sebaiknya Clem memutuskan distro mana yang dijadikan basisnya apakah Debian atau Ubuntu. Sayangnya Cinnamon -seperti Gnome Shell- hanya bisa digunakan pada lingkungan dengan akselerasi grafis.


BlankOn 7

BlankOn 7 "Pattimura" dengan konsep desktop berbeda

Distro karya Indonesia ini dirilis pada 17 Agustus 2011, dibuat berbasis Ubuntu 11.04 namun memakai perangkat lunak yang terbilang mutakhir untuk saat itu, sebut saja kernel Linux 3.0. Memadukan integrasi beberapa bahasa daerah Indonesia dan Gnome 3 yang telah dimodifikasi. Sepintas konsep panel dan start menu nya agak berbeda dari yang telah ada. aku tidak ingin berkomentar mengenai hal ini.

Wednesday, April 18, 2012

Faktor M2

  No comments
Well terulang lagi, entah kenapa semakin malas menulis, padahal terbesit akan menulis beberapa hal.

Ya! aku masih "tertarik" dengan Linux dan masih berkutat dengan ku "Unix" an nya.
bicara tentang Unix, jadi teringat artikel-artikel tentang Dennis M Ritchie dan sedikit banyak -ambigu?- kecewa dengan cara berfikir kebanyakan orang awam.
cukup banyak -ambigu lagi?- berita tentang kepergian Steve Jobs, tapi tidak banyak pemberitaan tentang kepergian Dennis M Ritchie.

WHAT'S WRONG WITH YOU PEOPLE?

Apakah mereka tidak mengetahui bahwa Dennis M Ritchie lebih berjasa?
Bagaimana sebenarnya mereka mendefinisikan "kesuksesan"? Apakah "harta" menjadi acuannya?

Mungkin terlalu berlebihan menilai suatu hal dari satu sisi, namun...
Bagaimanapun juga anda berhak menilai kondisi "kejiwaan" ku, hehe

Um.,. well, akhir-akhir ini ku sempatkan membaca beberapa buku-buku klasik fiksi ilmiah, yang isinya sungguh menarik.,. sebut saja Robert.A Heinlein, H.G Wells, Philip.K Disk, Isaac Asimov, Douglas Adams.