Tuesday, November 30, 2010

Multiversi Kernel Di OpenSUSE

  No comments
Menyambung bahasan sebelumnya, tapi kali ini tentang kernel. Ketika terjadi update bugfix kernel Linux pada openSUSE secara default kernel versi sebelumnya akan ditimpa dengan yang baru. Perilaku yang sama juga diterapkan Arch Linux dan Chakra GNU/Linux, bedanya pada Arch Linux terdapat satu paket Kernel Default (kernel26) dan satu paket Kernel LTS (kernel26-lts) serta puluhan Kernel Custom di AUR. Mengingat Arch Linux dan Chakra GNU/Linux memakai Rolling Release Model, maka tidak hanya update bugfix saja yang di timpa tapi update minor juga, misalnya dari versi 2.6.35 ke 2.6.36. Lain hal nya dengan Debian dan turunannya terutama Ubuntu, untuk alasan backup, tiap ada update bugfix kernel yang terdahulu tidak akan ditimpa dengan yang baru dan otomatis menambahkan entry baru di Grub. Saat tulisan ini dibuat Ubuntu sudah mendapatkan satu kali update bugfix kernel, jadi di Grub terdapat dua pilihan Kernel yaitu 2.6.35-22 dan 2.6.35-23.

Lalu apa yang salah dengan hal tersebut? jawabnya tidak ada, hehehe.,. Tapi.,. -lho kok pake tapi?-
Bayangkan -lagi-, setelah capek-capek unduh update paket, mana koneksi lagi lemot sangat, banyak kerjaan, ga ada nyamilan dan sebangsanya.,. setelah reboot eh ternyata -ga pake lagi- kernel yang baru gagal booting.,. Capek deh

Lebih baik ditinjau per distro yah, okelah.,.

Arch Linux dan Chakra GNU/Linux
Idealnya minimal punya dua versi Kernel ter-install, kernel26 untuk dipakai sehari-hari dan kernel26-lts untuk cadangan ketika kernel26 gagal. Tapi pada prakteknya malah lebih dari dua, belum lagi dari AUR yang bisa di kompile manual ada kernel26-zen, kernel26-ck, kernel26-bfs dan lain-lain. Kenapa disebut "ideal"? karena pengguna kedua distro tersebut paling ga udah bergelar ""ahli"" -pake tanda kutip dua kali-, jadi harusnya sudah sadar diri tentang hal itu, tapi kalau ga ya.,. keterlaluan, hehehe.,.

Debian, Ubuntu dan turunannya
Bisa dibilang relatif aman, cuman harus rajin-rajin menghapus paket kernel yang udah uzur, kalau ga entry di Grub bakalan "meriah". Masih kurang rame? install aja custom kernel dari PPA, hehehe.,.

openSUSE
Masuk ke bahasan utama, masih kurang jelas? harusnya udah c.,.

Dengan hak root, edit /etc/zypp/zypp.conf cari entry multiversion = provides:multiversion(kernel) dan uncomment (hilangkan tanda pagar '#') menjadi.

multiversion = provides:multiversion(kernel)

Kelar deh

Download Policy Di OpenSUSE

  No comments
Bukan.,. ini bukan membicarakan tentang cara mengunduh iso image nya openSUSE, tapi berkaitan dengan zypper. Mungkin yang kurang familiar dengan zypper, zypper itu sepadan dengan apt nya distro Debian dan turunannya.

Satu hal yang paling mengganggu di openSUSE adalah kebijakan zypper saat mengunduh update paket atau saat meng-install paket. Zypper akan mengunduh paket satu demi satu sembari meng-install, jadi unduh paket pertama lalu install kemudian unduh paket kedua lalu install dan seterusnya.

Apa yang salah dengan hal tersebut? Bayangkan jika proses tersebut terinterupsi (listrik mati?) sedangkan proses update belum selesai sehingga sistem baru terupdate sebagian. Coba tebak apa yang terjadi kemudian.,. Jika paketnya berkaitan dengan software sistem yang esensial bisa-bisa broken tuh, masih dikatakan beruntung kalau masih bisa mengakses shell, kalau tapi.,.

Untungnya seperti kebanyakan software di Linux, zypper sangat fleksibel sehingga konfigurasinya bisa disesuaikan dengan keinginan pengguna. Dalam hal ini lebih baik zypper mengunduh semua paket terlebih dahulu baru kemudian menginstallnya, seperti pada pacman di Arch Linux dan Chakra GNU/Linux.

Dengan hak root, edit /etc/zypp/zypp.conf cari entry commit.downloadMode dan ganti dengan baris dibawah ini

commit.downloadMode = DownloadInAdvance

That's it.,.