Sunday, January 1, 2023

Bypass Blokir Sementara Dengan Cloudflare Warp

  No comments
January 01, 2023

Warp-GUI



Sekitar setahun kebelakang, entah kenapa DNScrypt sudah tidak bisa meloncati filter dari isp. Entah karena konfignya yang salah atau hal yang lain, padahal konfig yang sama telah kupakai lebih dari lima tahun alias tidak ada perubahan. Gara-gara insiden blokir semena-mena dari Kominfo yang kemarin itu, akhirnya jadi iseng mencari solusi yang mungkin tidak akan bertahan lama. Kenapa begitu? Karena jika proyek Kominfo The Great Firewall nya berhasil diterapkan, otomatis cara-cara seperti ini dapat dipastikan akan gagal. Jangan berpikir bahwa VPN akan aman, nasibnya bakalan serupa. Ya bukannya tidak bisa diterobos, tapi kan butuh usaha ekstra yang dijamin bakalan ribet.


Kalau TOR bagaimana? Sama juga sih, nanti kalau situsnya diblokir juga kan jadi tidak bisa download TOR dan TOR Browser. Jadi ada baiknya install dari sekarang dan tunggu perkembangannya.


Kembali ke topik, rupanya Cloudflare sudah mengembangkan aplikasi dengan antarmuka berbasis terminal dan grafis. Kabar baiknya lagi, aplikasi yang disebut Cloudflare Warp tersedia pada semua sistem operasi seperti Linux, MacOS, Windows dan pada mobile mendukung juga Android dan IOS. Cuman sih untuk yang Linux tidak ada tampilan grafis, coba kalau pakai QT 6 pasti lebih mudah lagi.


Arch Linux dan turunannya:

Pakai AUR helper, yay dan lainnya.

yay -S cloudflare-warp-bin


Aktifkan dan jalankan daemon.

sudo systemctl enable --now warp-svc.service


Registrasi lewat terminal, perintah hanya dijalankan sekali saja.

warp-cli register


Koneksi ke Cloudflare.

warp-cli connect


Memutuskan hubungan ke Cloudflare.

warp-cli disconnect


Melihat status.

warp-cli status


Mengaktifkan fitur persistent, jadi akan mengingat status terkoneksi atau tidak ketika reboot atau power off.

warp-cli enable-always-on



Karena tidak adanya GUI yang memudahkan hal yang sudah sangat mudah menjadi lebih mudah maka lahirlah warp-gui, aplikasi sederhana yang berfungsi untuk mengkoneksikan dan memutuskan warp-cli.


https://github.com/krypt0nn/warp-gui


Cukup unduh AppImage nya, buat executable dan jalankan.

Read More

Sunday, December 25, 2022

Reset Konfigurasi Display Dan Monitor KDE Plasma

  No comments
December 25, 2022

Lagi Gak Error.



Kadang beberapa aplikasi terutama games memerlukan pergantian resolusi dan refresh rate pada layar monitor. Sayangnya tidak semudah itu, walaupun kelihatannya hal yang sepele. Tidak jarang justru mengakibatkan kita tidak dapat menggunakan komputer -untuk sementara waktu-.

Games jadul baik yang native dan yang berjalan diatas Wine kadang menyebabkan monitor refresh rate out of range. Dan jika hal itu terjadi, terpaksa reboot lewat sesi tty. Namun karena konfigurasinya sudah terlanjur berubah, saat login ke desktop lagi sudah tentu masih menggunakan resolusi dan refresh rate yang "salah" tadi.

Solusi mudah nya, ya tinggal reset konfig nya saja.
Lewat terminal, eksekusi perintah dibawah:

rm -rf .local/share/kscreen

Bonus untuk desktop GNOME:

rm -rf .config/monitors.xml

Tapi karena layarnya yang tidak dapat digunakan, lakukan hal tersebut lewat sesi tty saja. Gunakan kombinasi tombol CTRL + ALT + Fx, dimana x pada Fx merujuk ke F1 (tty1) sampai dengan F6 (tty6). Karena biasanya tty1 dan tty2 sedang digunakan oleh sesi Xorg atau Wayland, maka gunakanlah tty3 keatas saja. Jadi tekan kombinasi tombol ini secara bersamaan CTRL + ALT + F3. Kemudian login dengan user biasa saja, tidak perlu akun root dan eksekusi perintah diatas.

Terlalu ribet? Gagal paham dengan istilah diatas? Cara yang lebih mudahnya lagi kalau di sistem sudah terinstall Lingkungan Desktop yang lain, semisal XFCE. Tinggal masuk ke XFCE, buka terminal dan eksekusi. Itulah gunanya memiliki instalasi multi desktop, berguna disaat darurat.

Read More

Tuesday, August 2, 2022

Steam Dan Paypal Diblokir?

  No comments
August 02, 2022

Daftar Blokir Sebagian


Pada hari minggu yang cerah -lol-, seperti biasanya ada rutinitas menyetrika, tapi yang disetrika bukanlah baju melainkan mouse dan keyboard alias nyeteam -garing banget jokes nya-.

Karena kemarin dikiranya ada gangguan pada jaringan Steam, akhirnya mengalah dan nonton film saja. Eh tapi tunggu dulu, setelah diklik sana sini kok tidak bisa login ya. Yang jelas bukan kena hack, ini lebih tepatnya indikasi gangguan internet internasional. Sudah bukan rahasia lagi, terkadang koneksi internet internasional di negara paman zidan ini terputus yang kadang sampai berhari-hari baru diperbaiki.


Ternyata oh ternyata, bukan itu penyebabnya. Rupanya Kominfo memblokir masal situs-situs yang diantaranya termasuk Steam, Origin, Epic Games dan seterusnya. Dan yang paling bikin geleng-geleng kepala itu adalah masuknya Paypal didaftar blokir tersebut. Suka atau tidak suka, Paypal adalah satu-satunya media transaksi keuangan antara para klien dan para freelancer digital. Dan yang perlu diingat adalah klien hanya mau membayar jasa para freelancer lewat Paypal. Belum lagi penggunaan Paypal oleh ekspatriat yang sedang melancong dan lain sebagainya.


Memblokir tanpa memberikan solusi yang masuk akal itu adalah tindakan yang semena-mena. Dengan dalih untuk meningkatkan perkembangan industri IT, kreatif, digital dalam negeri dan sebangsanya yang ujung-ujungnya sebenarnya hanya untuk menarik pajak lebih dari perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi didalam negeri. Coba dipikir, kalau Paypal diblokir solusi konkretnya apa? Masak harus menunggu bertahun-tahun sampai startup transaksi keuangan sukses go internasional? Memangnya klien mau memakainya? Terus selama menunggu itu memangnya ada bantuan dari pemerintah? Kalian yang kerja dipemerintahan tenang-tenang saja, toh tiap bulan menerima gaji tetap. Apa perlu diingatkan kalau gaji tersebut berasal dari pajak rakyat? Nah kalau rakyatnya saja dipersulit mencari nafkah, bagaimana mau membayar pajak? Sudah semuanya serba dipajakin -sigh-.


Lucunya lagi, Valve Steam rupanya sudah membayar PPN sejak lama, namun kena juga. Berita baiknya berhembus kabar bahwa Valve sudah mengurus perijinannya sesegera mungkin.


Oh BTW, situs/aplikasi judi online melenggang bebas karena sudah lolos pse. Jadi intinya judi itu lebih bermanfaat daripada Steam dan Paypal -pikir sendiri kesimpulannya-.



Lucunya negeri paman zidan ini -lol-.

Read More

Monday, November 1, 2021

KDE Plasma 5.23 Kwin X11 Fix

  No comments
November 01, 2021

KDE Plasma 5.23 telah dirilis beberapa hari yang lalu, sesuai rencana jadwal rilis versi kali ini pun sudah melewati tahap pengembangan beta. Namun yang namanya perangkat lunak, pasti ada saja bug-bug kecil yang terlewatkan. Salah satunya yang terjadi pada sesi X11, KDE Plasma seakan berjalan tanpa akselerasi grafis. Walaupun kalau diperiksa pun akselerasi grafis dinyatakan berjalan normal namun tetap saja muncul artefak-artefak hitam pada panel dan window. Lucunya ketika menggunakan sesi Wayland, hal ini tidak terjadi. Lalu kenapa tidak memakai Wayland saja? alasannya karena sampai tulisan ini dibuat -setahuku- belum ada aplikasi yang dapat mengontrol kecerahan layar. Kemungkinan lainnya adalah limitasi ini hanya berlaku pada perangkat keras yang aku gunakan.


Jadi bagaimana caranya? Pastikan logout dari KDE Plasma terlebih dahulu, login ke lingkungan desktop selain KDE atau pindah saja ke sesi shell kedua (tty2) dari login manager dengan menekan kombinasi Ctrl + Alt + F2. Pada dasarnya hanya perlu mengedit file konfigurasi kwinrc yang letaknya pada. Gunakan teks editor seperti nano dan sebagainya.


/home/username/.config/kwinrc


hapus baris


GLPlatformInterface=egl


simpan dan reboot saja daripada ribet.

Read More

Monday, September 20, 2021

RIP Linux-ck

  No comments
September 20, 2021



Sempat bertanya-tanya, kok sudah lama linux-ck tidak termutahirkan ya? Ada apa denganmu. Usut punya usut, eh ternyata Con Kolivas rehat dulu dari dunia perkernelan dan kemungkinan besar CK patch set berhenti pengembangannya. Alasannya sih personal, sudah tidak berminat lagi dan c*v1d19.


Sangat disayangkan memang, tapi merawat patch diluar tree kernel official sih merupakan tugas yang tidak mudah karena harus menyesuaikan setiap ada perubahan yang berpengaruh pada level dasar. Begini sebenarnya, patch seperti CK, LQX, TKG, Xanmod, Zen, dan lain-lain yang semua berorientasi pada peningkatan performa di desktop, tidak akan mungkin di merger ke upstream kernel. Karena kernel Linux yang dipegang Linus Torvalds lebih bersifat umum dan birokrasi tentunya, tidak semua pengembang akan setuju dengan proposal tweak pada desktop yang diajukan. Menariknya walaupun begitu, ternyata saat ini banyak proyek-proyek yang tetap berjalan diluar tree Linux kernel official.


Terima kasih Con Kolivas atas kerja kerasnya selama ini.


BTW, kurang lebih sudah memakai linux-ck 10 tahun ternyata -_-.

BTW lagi, pakai apa sekarang? gonta-ganti antara linux-tkg dan linux-xanmod.

Read More

Monday, August 30, 2021

30 Tahun Linux

  No comments
August 30, 2021

Ini akan menjadi blog yang sangat singkat.


Jadi proyek Linux kini telah menginjak usia 30 tahun pada bulan ini. Jika boleh diringkas -yang tentunya super duper ringkas-, prestasi apa yang telah dicapai oleh komunitas Linux selama ini. Dilihat dari sisi negatifnya dulu deh, sektor mana yang gagal ditaklukan Linux? Gampang, jawabnya adalah desktop! "the year of Linux desktop" sudah menjadi candaan internal komunitas, yang dengan segala daya upaya apapun sepertinya penetrasi Linux di desktop sangat lambat berkembang. Bahkan kalau percaya dengan data-data metrik yang dikeluarkan oleh organisasi tertentu -atau apalah bentuk legalnya-, hanya 1% sampai 2% dominasi Linux di desktop. Percaya sama data tersebut? Kalau tidak ada data pembanding sih ya sama saja bohong. Analoginya begini, jika 9 dari 10 orang mengatakan mencuri itu boleh saja, dan hanya 1 orang yang mengatakan mencuri itu buruk, apakah dengan begitu tindakan mencuri itu dimaklumi begitu saja karena mayoritas mendukung?. Manipulasi data metrik begini sangat mudah dilakukan, cukup dengan modal sumber daya dan motif semuanya dapat "disesuaikan".


Sekarang dilihat dari sisi positifnya, dimulai darimana ya? -waduh-. Ringkasnya sih "everything but desktop", terjemahannya gimana ya? -hahaha-. Kalau sistem operasi yang lain itu mumpuni, kenapa super komputer dan server didominasi oleh Linux? 500 super komputer tercepat semuanya Linux. Padahal kalau ditelaah, sebenarnya predikat pada lini ini sangat prestisius. Benda yang selalu anda bawa sehari-hari pun tak luput dari imutnya tux, ya Android itu distro Linux juga. Konsol pun sebagian besar memakai BSD, karena lisensi yang memungkinkan. Tapi kan BSD bukan Linux? BSD itu masih Unix juga, begitupun Linux juga termasuk keluarga Unix, jadi bisa dibilang masih ada kaitannya secara tidak langsung -btw macOS juga menggunakan basis BSD lho-. Ok hal tersebut tadi terkesan memaksa, tapi kalau Steam Deck nya Valve itu jelas Linux, lebih tepatnya memakai Arch Linux. Oh ya, Chrome OS itu juga Linux lho. Sebenarnya masih banyak yang lainnya, tapi berhubung yang ingat cuman sebatas itu saja.


-aslinya malas nulisnya saja sih-.

Read More

Tuesday, July 20, 2021

Steam Deck, Konsol Genggam Portabel Besutan Valve

  No comments
July 20, 2021

All hand on deck...!?


Jujur saja saat baca beritanya sempat tertegun dibuatnya, apa ini hoax? april mop? kan bulan juli ya. Ternyata beritanya otentik -glek-.


Setelah gagal dengan Steam Machine, Valve sempat dikira bakal meninggalkan Linux yang diperparah dengan jarangnya pemutahiran SteamOS -Distro Linux berbasis Debian-. Yang terakhir dengan berhentinya produksi Steam Controller generasi pertama, pupus sudah harapan para penguin. Steam Controller yang bagi beberapa kalangan merupakan gamepad yang aneh namun banyak juga yang menyukainya, teringat perjuanganku mendapatkan gamepad satu ini -harganya disini mahal euy, dibandingkan gamepad sekelasnya-. Walaupun masih berharap dirilisnya Steam Controller generasi kedua setelah beredarnya patent yang kemungkinan besar diduga otentik.


Gagalnya Steam Machine, menurutku karena pasar yang belum siap dan Valve yang terlalu bersemangat dalam upaya keterbukaan. Karena konsep yang diusung Steam Machine berbeda, tidak ada referensi baku spesifikasi perangkat kerasnya -bahasa kerennya open computing-. Berbeda jauh dengan konsol seperti Play PlayStation dan Xbox, yang ironisnya justru inilah titik gagalnya Steam Machine. Harapku Valve segera merevisi generasi kedua dengan cukup meniru formula yang sudah terbukti populer dari konsol yang telah ada.


Hasilnya ya Steam Deck, bisa ditebak kan inspirasinya dari mana? Nintendo Switch tentunya. Terjawab sudah kenapa Valve begitu bersemangat merilis Steam Proton, ternyata ada Steam Deck dibalik Steam Proton. Secara mengejutkan Valve merilis Steam Proton, layer kompabilitas Windows yang terintegrasi di Steam Client. Ya, Steam Proton berbasis teknologi dari Wine, DXVK, dan lain-lain. Memainkan game Windows semudah memainkan game native Linux.


Steam Deck menggunakan sistem operasi SteamOS 3.0 yang dibasis ulang menggunakan Arch Linux yang dapat berjalan di dua mode, konsol genggam dan desktop. Mode desktopnya menggunakan KDE, tidak mengherankan memmang mengingat KDE dibuat dengan QT yang -menurutku- superior dibandingkan toolkit lainnya. Hal mengejutkan lainnya akan datangnya dukungan perangkat lunak anti cheat -satu-satunya hal yang membuat banyak game gagal dimainkan dengan Steam Proton-.


Dari segi perangkat keras, rupanya Valve menggandeng AMD dengan mengadopsi GPU APU generasi Zen 2. Berbeda dengan Steam Machine, Steam Deck sudah memakai referensi perangkat keras tunggal dengan opsi kapasitas penyimpanan internal berbeda, 64/256/512 GB, sedangkan spesifikasi lainnya sama semua.


Sialnya, Steam Deck hanya dapat di preorder pada beberapa negara saja, -duh alamat susah nyarinya di Indonesia ini-


-RIP Steam Machine 2.0-


https://www.steamdeck.com/en/

Read More

Wednesday, June 30, 2021

Strategi Dual Boot Terkini

  No comments
June 30, 2021




Mungkin ada yang masih terkekang dengan lingkaran benci dan cinta -lagu kali-. Yang dengan virtualisasi pun masih belum mencukupi, dan terpaksa harus mendua. Dengan kapasitas harddisk yang semakin besar dengan harga yang relatif murah per gigabyte nya, tentu bukan menjadi kendala lagi.


Lalu terbesit sebuah pertanyaan paling mendasar ketika kita memutuskan mendua. Strategi dual boot apa yang terbaik?


Jawaban singkatnya adalah install tiap sistem operasi pada harddisk yang berbeda. Dengan asumsi harddisknya minimal ada dua, tidak peduli entah itu nvme atau sata. Sayangnya ada keterbatasan dari metode ini, itu semua tergantung dari BIOS motherboardnya. Apakah di BIOS terdapat opsi untuk men-disable nvme dan atau sata?. BIOS terkini paling tidak punya opsi untu men-disable port sata, bahkan ada yang per port. Atau alternatifnya mencabut nvme dan atau mencabut kabel data dan power sata yang mungkin kita hindari karena ribet.


Kenapa harus begitu? tujuannya sih untuk mengisolasi Windows, walaupun secara default tidak mengenali file system Linux (ext4, btrfs, dll). Namun ada kalanya boot manager dari Windows menimpa Grub, dan pada beberapa kasus partisi Linux pun ikut dirusak oleh update berkala Windows. Pada dasarnya Windows tidak di desain untuk penggunaan multi OS dan selalu berasumsi bahwa harddisk yang pertama itu terinstall Windows. Tentu saja hal tersebut dapat berubah dikemudian hari, namun faktanya pada saat ini seperti itu.


Jadi bagaimana implementasinya? saat Windows digunakan, maka hanya harddisk yang terinstall Windows saja yang aktif, sedangkan harddisk yang terinstall Linux di nonaktifkan lewat BIOS. Kalau saat menggunakan Linux sih tidak perlu menonaktifkan harddisk apapun. Oh ya hal tersebut berlaku juga pada saat awal instalasi Windows. Agak ribet memang, tetapi salah satu tindakan preventif yang masuk akal ya itu tadi.


Ok kembali lagi ke BIOS, beruntung sekali jika terdapat opsi lengkap seperti menonaktifkan nvme dan sata (ssd dan harddisk mekanikal). Apalagi kalau nvme nya ada dua...


Tapi -sedikit- ribet kan...

Read More

Monday, May 31, 2021

Membuat Installer USB Flashdisk Windows 10 Di Linux

  No comments
May 31, 2021




Ya, judulnya tidak salah. Entah karena satu hal dan yang lainnya. Suatu ketika tiba-tiba perlu yangtidakbolehdisebutnamanyatapiadadijudul. Paniklah sejadinya -lebay-, setahuku Etcher tidak bisa -koreksi jika salah-.

WoeUSB, yang dulunya ada versi antarmuka GUI dan kini tinggal versi consolenya. Tapi tak mengapa, toh adanya hanya ini hehehe.
Cara menggunakannya pun cukup mudah,

sudo woeusb --device /path/ke/file/isonya /dev/sdx

contoh:
sudo woeusb --device /mnt/data/Public/Win10_21H1_EnglishInternational_x64.iso /dev/sde

Dimana path nya lebih baik full path saja, misalnya /home/agus/Downloads/Win10_21H1_EnglishInternational_x64.iso
Sedangkan /dev/sdx merupakan target usb flashdisk. Cara mengetahui disk mana yang flashdisk, masukkan usb flashdisk nya lalu buka terminal dan eksekusi dmesg. Karena sda, sdb, sdc dan sdd telah digunakan, maka flashdisk otomatis dikaitkan pada sde.




Fitur yang didukung seperti:
- mendukung Legacy PC/UEFI booting.
- mendukung filesystems FAT32 and NTFS.
- mendukung disk image (iso) dan dvd sebagai sumber.

Dukungan image instalasi Windows:
- Windows Vista dan setelahnya.
- Semua bahasa atau edisi.
- Windows PE.

Read More

Friday, April 30, 2021

Kernel Linux Kustom Berperforma

  No comments
April 30, 2021



Linux itu identik dengan kustomisasi, dapat beroperasi dari jam tangan hingga super komputer. Tak elak pengguna Distro seperti Gentoo pun masih mendewakan tingkat kustomisasi mendetail mereka, yang menurutku -maaf- lebih cenderung merepotkan. Untungnya komputasi kini jauh lebih sanggar jika dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Bayangkan secepat apa meng-compile kernel Linux dengan semisal cpu 16 core dan memory 32GB. Itu masih level desktop lho ya, beda lagi kalau sekelas server dengan clusternya, pastinya wuz wuz wuz...

Uniknya lagi, Linux itu identik juga dengan pilihan. Yang suka compile semua stak software nya ya silahkan, yang suka langsung dipakai ya ada, semua ada wadahnya.

Balik lagi ke topik, kustomisasi kernel yang dapat meningkatkan performa, fakta atau mitos? Sayang sekali aku bukanlah penggila benchmark, jadi yang berharap ada benchmark, tidak akan ada satupun. Semuanya disini berdasarkan pengalaman saja.

Bermula sekitar tahun 2010an, masih dengan laptop cupu ditenagai cpu Intel Celeron dari Core series, generasi sebelum generasi 1 Intel Core series yang sekarang telah mencapai generasi ke 11. Kala itu single core masih merajalela, dual dan quad core masih berasa premium. Dan lagi kapasitas RAM yang tidak selega sekarang. Bayangkan laptop dengan Intel Celeron dan memory 1GB, yang sialnya lagi igpu alias vga onboard nya -halo Via Chrome9- tidak mendukung Linux. Alhasil tidak ada akselerasi grafis sama sekali, yang bahkan menampilkan grafis dua dimensi pun dikerjakan oleh prosesor. Untuk memutar video beresolusi 720p pun tidak sanggup, nge-lag setiap sekian menit.

Dari sinilah pencarianku dimulai, Con Kolivas patch set menjadi kandidat utama. Biasa disingkat CK patch set, atau lebih mudahnya disebut linux-ck, merupakan kumpulan patch -tambalan- yang di aplikasikan diatas vanilla kernel Linux yang bertujuan meningkatkan performa terutama di desktop.

Hasilnya memang terlihat ada peningkatan, terutama saat cpu nya kuganti dari single core dengan dual core. satu core dipakai untuk "akselerasi grafis", dan satunya lagi untuk komputasi lainnya. Jika kembali menggunakan vanilla  atau stok kernel, kumat lagi seperti dulu.

Sejak saat itu, linux-ck menjadi andalan. Bukan berarti aku tidak mencoba kernel kustom lainnya -sebut saja linux-lqx, linux-pf, linux-tkg, linux-zen dan seterusnya-, tapi rasanya linux-ck yang paling mantap.

Sepuluh tahun kemudian, adakah kontender yang lain? Mungkin linux-xanmod? Ya kebetulan saja sih baru tahu tentang linux-xanmod, dan rasanya performanya setara atau lebih baik dari linux-ck. Proyek Xanmod yang dimulai pada tahun 2017, akhir-akhir ini menjadi primadona di kalangan gamers. Sebagai informasi, Linux kini telah memiliki beragam cpu scheduler, disk scheduler, dan tweak lainnya -yang jujur saja agak malas mencoba satu persatu, hehehe-

Benchmarknya mana? -entahlah-


Read More

Sunday, February 28, 2021

Orico 5.0 USB Bluetooth Adapter Di Linux

  4 comments
February 28, 2021


Lagi mencari usb adapter dongle dengan bluetooth versi 5.0? Bukannya berniat promosi sih, cuman satu-satunya produk yang terbilang terpercaya adanya cuman ini. Sebenarnya ada satu lagi produk dari Ugreen, namun harganya masih dua kali lipat.

Orico BTA 508 ini menggunakan chip dari Realtek RTL8761B, dan untungnya sudah mendukung bluetooth 5.1 -ya benar, tidak salah tulis-. Dukungan perangkat keras, sesuai spesifikasi bluetooth 5.0 harusnya mencakup bluetooth keyboard, mouse, earphone / headset / headphone, speaker, smartphone, printer dan game controller / gamepad.

Yang sudah ku coba sih baru:
- Bluetooth keyboard for Android (generic)
- Advan StartGo TWS2
- Bluedio T2 Plus Turbine
- Dualshock 4
- Xiaomi Bluetooth Gamepad

Agar dapat digunakan di Linux, cukup dengan menginstall firmware / binary blobs. Untuk Arch Linux.
yay -S rtl8761b-fw


Untuk distro lain, dengan asumsi paketnya tidak ada di repository, ya cara manual saja.
referensi:

Unduh firmware disini.

Path lengkapnya.
/usr/lib/firmware/rtl_bt/rtl8761b_fw.bin

Kalau folder rtl_bt belum ada, buat dulu. Kemudian salin dan ubah namanya menjadi rtl8761b_fw.bin dengan sudo.
sudo mkdir /usr/lib/firmware/rtl_bt
sudo cp rtl8761b_fw /usr/lib/firmware/rtl_bt/rtl8761b_fw.bin

Tancap, nyalakan dan pairing.

Read More

Friday, January 15, 2021

Blacklist Bluetooth Internal Laptop

  No comments
January 15, 2021

lsusb



Entah karena satu hal dan lainnya, mungkin kita perlu menonaktifkan bluetooth internal pada laptop. Tentunya Linux dapat mengatur lebih dari satu adapter bluetooth baik dari CLI maupun GUI, namun akan lebih mudah jika hanya satu adapter saja yang aktif. Oh ya, umumnya bluetooth dan wi-fi adapter pada laptop merupakan satu modul, nantinya wi-fi akan tetap berfungsi kok. Jadi bagaimana caranya?

Buka terminal, ketik lsusb untuk melihat daftar perangkat keras yang terhubung pada port USB.
$ lsusb
Bus 002 Device 003: ID 058f:6366 Alcor Micro Corp. Multi Flash Reader
Bus 002 Device 002: ID 8087:0024 Intel Corp. Integrated Rate Matching Hub
Bus 002 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub
Bus 001 Device 005: ID 0c45:6455 Microdia Lenovo EasyCamera
Bus 001 Device 004: ID 0489:e032 Foxconn / Hon Hai Broadcom BCM20702 Bluetooth
Bus 001 Device 008: ID 19d2:1405 ZTE WCDMA Technologies MSM ZTE Wireless Ethernet Adapter
Bus 001 Device 007: ID 046d:c534 Logitech, Inc. Unifying Receiver
Bus 001 Device 006: ID 046d:c52b Logitech, Inc. Unifying Receiver
Bus 001 Device 003: ID 1a40:0101 Terminus Technology Inc. Hub
Bus 001 Device 002: ID 8087:0024 Intel Corp. Integrated Rate Matching Hub
Bus 001 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub
Bus 004 Device 001: ID 1d6b:0003 Linux Foundation 3.0 root hub
Bus 003 Device 001: ID 1d6b:0002 Linux Foundation 2.0 root hub

Perhatikan setelah kolom ID, kolom pertama (0489) adalah idVendor dan kolom kedua (e032) adalah idProduct dari bluetooth adapter internal laptop.

Lalu buat dan edit berkas rules dengan editor teks seperti nano, vim atau kwrite.
$ sudo touch /etc/udev/rules.d/81-bluetooth-hci.rules
edit berkasnya
$ sudo nano /etc/udev/rules.d/81-bluetooth-hci.rules
atau
$ sudo vim /etc/udev/rules.d/81-bluetooth-hci.rules
atau
$ kwrite /etc/udev/rules.d/81-bluetooth-hci.rules
ketika disimpan nanti akan ditanyakan password sudo.

Isi dari 81-bluetooth-hci.rules
SUBSYSTEM=="usb", ATTRS{idVendor}=="0489", ATTRS{idProduct}=="e032", ATTR{authorized}="0"
Ganti idVendor dan idProduct sesuai dengan perangkat keras yang dimiliki.

Aturan penamaan berkas rules, angka didepan menunjukkan prioritas, semakin besar di eksekusi paling terakhir. Berikutnya diikuti dengan nama bebas tanpa spasi dan diakhiri dengan ekstensi rules.

Reload udev rules dengan
$ sudo udevadm control --reload-rules && sudo udevadm trigger
Atau reboot saja, sekarang tinggal pairing ulang dengan bluetooth dongle penggantinya.

Read More

Tuesday, January 5, 2021

Blokir GNOME Tracker Secara Permanen

  No comments
January 05, 2021

Entah kenapa para pengembang GNOME berasumsi bahwa mengaktifkan fitur pengindexan file-file secara default merupakan ide yang jenius. Tidak kah mereka belajar dari pengalaman KDE Plasma 4 yang telah gagal karena hampir semua pengguna menonaktifkan fitur ini -disclaimer, berdasarkan pengamatan pribadi saja-. Walaupun pada KDE Plasma 5, Baloo masih terus dikembangkan, namun untuk menonaktifkan fitur ini cukup dengan beberapa klik saja. Lain halnya dengan GNOME, coba silahkan cari dimana opsi ini di pengaturan.


Kenapa tidak bisa? -belum tekan enter-.



Diatas kertas, konsep pengindexan file sangatlah menarik, bayangkan jika anda ingin mencari file atau folder tertentu langsung dari menu maupun file manager secara cepat. Bahkan implementasi dari pengembang KDE lebih jauh lagi, dapat mencari di dalam file dokumen seperti pdf, doc, dsb. Namun pada prakteknya layanan seperti ini banyak mengkonsumsi sumber daya komputer ketika mengindex, dan tentunya dapat menginterupsi aktivitas pengguna. Beberapa bulan yang lalu -lupa kapan tepatnya-, Tracker selalu aktif saat start up dan langsung mengindex tanpa menunggu kondisi idle. Parahnya lagi, hal tersebut terjadi saat aku memakai KDE Plasma, bukan GNOME. Cara untuk menonaktifkannya sebagai berikut.


$ systemctl --user mask tracker-store.service tracker-miner-fs.service tracker-miner-rss.service tracker-extract.service tracker-miner-apps.service tracker-writeback.service && tracker reset --hard

Namun tak lama setelah itu, cara diatas sudah tidak lah efektif karena harus di eksekusi setiap kali login ke DE. Daripada ribet harus bergumul dengan gsettings, yang belum tentu berhasil dan kemungkinan dikemudian hari berubah lagi perintahnya. Aku pilih jalan pintas saja, hehehe...

$ cd ~/.config/autostart
$ cp -v /etc/xdg/autostart/tracker-*.desktop ./
$ for FILE in tracker-*.desktop; do echo Hidden=true >> $FILE; done
$ rm -rf ~/.cache/tracker ~/.local/share/tracker

terus reboot deh.

Apa yang dilakukan diatas adalah menyalin file .desktop tracker dari /etc/xdg/autostart (global) ke home pengguna ~/.config/autostart (per user). Kemudian menambahkan Hidden=true pada .desktop, lalu menghapus direktori tracker.

Read More

Wednesday, December 30, 2020

Solusi Gagal Boot BIOS Lenovo G480

  2 comments
December 30, 2020

Windows 10 Ultimate Professional Enterprise Limited Editions.


 

To the point aja, solusinya adalah flash ulang BIOS.


Tapi kan tidaklah seru kalau nge-blog cuman sebaris doang isinya... hehehe. Begini ceritanya, eh tapi tunggu dulu... di penghujung tahun 2020, masih pakai Lenovo G480...!?


Bukannya tidak ada DANA, OVO, maupun GOPAY. Tapi aku termasuk penganut kepercayaan yang paling sesat di dunia ini yaitu, "if it ain't broke, don't fix it". Yang kurang lebih berarti, "jika tidak ada uang, jangan beli laptop yang baru..." hehehe. Walaupun bukan termasuk seri premium, laptop ini cukup awet. Terhitung delapan tahun sudah, dengan upgrade disana-sini, gonta-ganti harddisk dan kipas.


Beberapa bulan yang lalu, tiba-tiba aku tergiur ingin mencoba Android TV Box yang harganya tidak sampai setengah juta. Setelah dipakai, barulah tahu kalau prosesor pada unit ini terkenal mudah panas, yang biasa dikenal dengan istilah overheat. Sialnya lagi, hampir semua Android TV Box itu fan-less. Benar saja, baru dipakai streaming sudah nge-lag. Walaupun terbilang CPU terbaru dikelasnya untuk Android TV Box, kalau performanya begini ya percuma. Setelah nyari sana-sini, akhirnya ketemu juga situs resminya... Dan beberapa OTA update kemudian, masalahnya tetap sama.


Singkat cerita, di forum Rusia terdapat beberapa unofficial firmware yang patut dicoba. Sayang seribu sayang, firmware hanya bisa di flash dengan Windows. Disinilah masalah baru, yang baru lagi bermula... Aku putuskan untuk tidak mengubah formasi 1TB+2TB dilaptop yang tentunya ada Arch Linux bersemayam disitu, cukup copot kedua harddisk, pasang 120GB harddisk untuk dikorbankan dan install Windows 10, beres dah. Tidak semudah itu ferguso... pengetahuanku yang minim akan sistem operasi yang katanya terbaik sejagat raya Matrix -yang bilang gitu siapa huh?-, ternyata memiliki bugs legendaris yaitu sering gagal instalasi melalui Flashdisk. Setelah install ulang beberapa kali, entah kenapa tiba-tiba terbesit ide untuk mengubah tipe partisi dari MBR ke GPT yang nantinya memicu aktivasi secure boot dan lucunya "merusak" BIOS Lenovo G480.


Gejala umumnya sebagai berikut, tidak dapat masuk ke BIOS dengan menekan F2 saat booting dan tidak dapat mengganti urutan booting media penyimpanan dengan menekan F12 saat booting, biasanya disertai seperti layar agak berkedip-kedip. Gejala penyerta kebanyakannya seperti adanya perasaan jengkel disertai amarah karena setelah bertahun-tahun tidak memakai Windows malah disuguhkan sambutan seperti ini. Sudah gagal install malah merusak BIOS pula, seperti kata pepatah, "sudah jatuh, tertimpa janda pula"... hehehe


Entah kenapa, hasil searching google menemui jalan buntu semua, alias tidak ada solusi yang mengena. Alih-alih mencari solusi yang mudah tapi malah tidak ketemu, ya sudahlah flash ulang BIOS. Tapi tahukah anda jika flashing BIOS untuk laptop Lenovo hanya bisa dilakukan dengan Windows saja?... -tanya kenapa!?-. Setelah menghancurkan partisi GPT dan merubahnya kembali ke MBR, lalu menginstall Windows 7 -ya, kali ini bukan 10-, sampailah pada tahap paling penting.


Sebelumnya perlu diketahui bahwa flashing BIOS itu termasuk tindakan yang beresiko tinggi, yah paling parah mungkin perlu mengganti chip ic BIOS nya. Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan.

* Pastikan sumber daya listrik tidak terputus saat flashing, dapat menggunakan UPS atau pasang saja baterai laptopnya. Walaupun kondisi baterai sudah drop pun tidak masalah, setidaknya masih bisa nyala 30 menit saja.

* Matikan aplikasi keamanan seperti antivirus dsb.

* Matikan koneksi internet, untuk menghindari auto update yang berjalan dilatar belakangan.

* Tutup semua aplikasi.

* Pastikan tool / aplikasi flashing sesuai dengan arsitektur sistem operasinya, kalau Windows 7 32bit ya pakai yang sesuai.


File BIOS nya dapat diunduh pada situs resmi Lenovo, terakhir terdapat pembaharuan pada tahun 2017 dan rupanya untuk update BIOS versi terbaru hanya bisa dilakukan dengan Windows 7. Unduh versi 62CN44WW.


https://pcsupport.lenovo.com/ar/id/products/laptops-and-netbooks/lenovo-g-series-laptops/lenovo-g480-notebook/downloads/driver-list/component?name=BIOS


Caranya cukup mudah, cukup jalankan tool tersebut dan reboot. Eh jangan lupa konfigurasi BIOS dulu setelahnya ya.

Read More

Monday, February 20, 2017

Rupanya Game-Game Linux Kini Menjadi Target Pembajakan

  No comments
February 20, 2017



Ok ini bukanlah yang pertama kali terjadi, namun rasanya aku perlu membahasnya. Baru beberapa hari yang lalu HITMAN™ dirilis di Linux / SteamOS, namun kini telah beredar versi bajakannya. Yang melakukan porting resmi adalah Feral Interactive, salah satu perusahaan yang dengan gencarnya merilis game-game triple A ke platform Linux. Satu hal yang perlu dicatat, sebelum melebarkan sayapnya di Linux, Feral Interactive dikenal sebagai perusahaan porting ke platform macOS. Akan tetapi jika dilihat beberapa tahun terakhir ini sangatlah jelas jika Feral Interactive mengutamakan platform Linux, lihat saja berapa banyak judul game yang mereka rilis tahun lalu.

Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana proses dibalik layar hingga Feral Interactive -atau perusahaan yang lain- mendapatkan hak untuk mem-porting game ke Linux? Ada dua skenario yang mungkin terjadi, pertama pengembang aslinya yang mengontrak perusahaan / pengembang porting. Kedua perusahaan / pengembang porting yang secara proaktif mengejar hak porting ke pengembang aslinya dan publisher yang terkait. Soal bagaimana hak royalti dan sebagainya tentu atas kesepakatan kedua belah pihak.

Sekarang berbicara mengenai uang, bagaimana perusahaan / pengembang porting mendapatkan bagiannya dari penjualan game tersebut? Kini terdapat dua pihak, pengembang aslinya dan pengembang porting. Toko Steam memiliki cara yang unik -atau mungkin juga aneh- dalam pembagian penjualan berdasarkan platform. Agar terhitung sebagai penjualan Linux, pengguna diwajibkan melakukan transaksi pembelian game dengan klien Steam pada Linux dan setidaknya pada dua minggu pertama dimainkan pada Linux juga. Alternatif lain namun tidak disarankan adalah pengguna melakukan transaksi pembelian game dengan klien Steam pada Windows / macOS atau web browser (Mozilla Firefox / Google Chrome dsb) atau mobile (Android / IOS), tapi pada dua minggu pertama game tersebut harus dimainkan di platform Linux. Tentu saja cara yang pertama lebih disarankan daripada cara yang kedua. Jika hal ini tidak dilakukan maka penjualan tersebut terhitung sebagai penjualan Windows. Dengan kata lain pengembang porting hanya akan mendapatkan bagian jika penjualan game tersebut terhitung sebagai penjualan Linux. Kini anda paham alasan kenapa dalam setiap artikel mengenai game yang akan dirilis pada Linux selalu ada catatan agar jangan membeli sebelum rilis resminya diumumkan.

Kembali mengenai pembajakan, seperti yang kita ketahui tingkat pembajakan aplikasi -termasuk game- di platform Windows dan macOS sangatlah tinggi. Pengembang aplikasi berupaya sekeras mungkin menekan tingkat pembajakan dengan berbagai cara, salah satu metode yang sedang tren dipakai pada game adalah proteksi anti pembajakan Denuvo. Setahuku Denuvo hanya mendukung Windows, rupanya celah inilah yang dimanfaatkan para pembajak. Game-game di Linux tidak memiliki limitasi semacam ini, pengembang porting menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada para Linux Gamers bahwa game yang dibelinya diperoleh secara sah. Sampai saat ini Linux Gamers memiliki reputasi yang cukup baik dimata pengembang.

Sebagai Linuxer kita sudah sepatutnya berbangga diri, karena semua aplikasi yang kita pakai original / legal / sah baik yang opensource maupun closed source. Tidak jauh berbeda Linux Gamers juga berperilaku demikian, bagaimanapun juga Linux Gamers adalah Linuxer. Hubungan antara Linux Gamers dan pengembang game yang mendukung Linux sifatnya simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Linux Gamers menginginkan game-game triple A lebih banyak lagi, sedangkan pengembang porting berusaha mewujudkan impian itu. Jika seandainya perusahaan / pengembang porting tidak mendapatkan bagian dari hasil dari jerih payahnya selama ini, jangan harap mereka dapat bertahan dan merilis game-game Linux dimasa yang akan datang.

Read More

Friday, February 17, 2017

Masuki Dunia Pembunuh Bayaran Dengan HITMAN™

  No comments
February 17, 2017



Genre: Action
Developer: Io-Interactive, Feral Interactive (Linux)
Publisher: Square Enix, Feral Interactive (Linux)
https://store.steampowered.com/app/236870/



Feral Interactive baru saja merilis HITMAN™ untuk Linux / SteamOS. Bagiku hal ini merupakan kejutan, karena tidak pernah terbesit olehku dapat kembali bermain sebagai Agent 47 di Linux. Seri yang terakhir kali aku mainkan adalah Hitman: Contracts, itupun sudah bertahun-tahun yang lalu sewaktu masih belum insyaf.

Bermain sebagai Agent 47, seorang pembunuh bayaran profesional yang menangani kontrak dengan target bernilai tinggi. Anda diharapkan mengeksekusi rencana serapi mungkin, melakukan penyamaran dan menyelinap secara diam-diam serta menghabisi target secepat mungkin. Tentu saja jika terdesak konfrontasi mematikan menjadi satu-satunya jalan keluar.




HITMAN™ terdiri dari beberapa episode, prologue, episode 1 s/d 6 plus bonus. Jika tidak yakin coba dulu intro pack yang berisi prologue dan episode 1, nantinya tinggal melengkapi episode 2 s/d 6.

Feral Interactive kemarin juga sudah men-streaming secara langsung gameplay HITMAN™, rekamannya masih dapat dilihat kembali disini https://www.twitch.tv/feralinteractive

Untungnya saat rilis kali ini dibarengi dengan Square Enix Publisher Weekend Sale, jadinya ada diskon harga. Seri game lainnya juga diobral seperti Deus Ex: Mankind Divided, Life Is Strange, Lara Croft GO, Goetia, Hitman GO: Definitive Edition, dan Tomb Raider (2013).
https://store.steampowered.com/sale/squareenix-publisher-weekend/




Read More

Tuesday, February 14, 2017

Serious Fusion 2017 - Pemutahkiran Gratis Bagi Pemilik Seri Serious Sam Dengan Dukungan Linux

  No comments
February 14, 2017



Tanpa diragukan lagi Croteam merupakan salah satu pengembang yang berkomitmen mendukung Linux / SteamOS. Walaupun baru Serious Sam 3:BFE -tanpa seri pendahulunya- dan The Talos Principle -mendapatkan sangat banyak review positif- yang mendukung Linux. Kini tidak lagi, pemutahkiran Serious Fusion 2017 menambahkan Linux sebagai platform yang didukung.

Pemutahkiran Serious Fusion 2017 akan dilakukan secara bertahap dimulai dari The First Encounter, lalu The Second Encounter dan Serious Sam 3: BFE, baik versi "Flat" dan VR. Fitur utama dari pemutahkiran Serious Fusion 2017 adalah multiplayer antar versi "Flat" dan VR serta workshop dengan dukungan cross-game mods.
versi Flat = versi game yang biasa.
versi VR = versi game dengan dukungan Virtual Reality.

Berikut fitur-fitur pemutahkiran Serious Fusion 2017:
* Dukungan Linux / SteamOS dan macOS pada semua game.
* Layar terbagi (split screen).
* Executable 64-Bit.
* Dukungan Vulkan API (DirectX 9 dihilangkan).
* Multithreaded rendering.
* Sistem savegame yang ringan, penyimpanan status game kini lebih cepat dan berukuran kecil serta disimpan pada Steam Cloud.
* Dukungan semua gamepad / controller termasuk Steam Controller, PS4 gamepad, dan gamepad Dinput keluaran lama.
* Dukungan multimonitor.
* Dukungan jendela tanpa bingkai (borderless window).
* Keluaran suara yang dapat dikustomisasi.
* Keluaran suara 3D yang sesuai dengan sound mixer proprietary.
* Peningkatan physics engine dengan penanganan gerakan karakter yang lebih baik.
* Tekstur streaming pada semua game.
* Dukungan modding yang lebih baik dengan senjata dan item yang dapat dikustomisasi, peningkatan scripting termasuk game dengan scripting melalui jaringan.
* Banyak peningkatan, optimalisasi, dan perbaikan.
* Kemudahan pemutahkiran kode pada semua game secara reguler.


Croteam juga dengan sukarela "membocorkan" beberapa info penting antara lain:
* Serious Sam VR: The Last Hope pemutahkiran “Shanti” akan dirilis setelah testing internal. Pemutahkiran ini meliputi planet baru "Shanti", senjata baru (melee dan senjata jarak jauh), fitur baru (tameng) dan bos menakutkan yang baru.
* Dirilisnya versi VR dari game seri sebelumnya yaitu SSVR: The Second Encounter dan Serious Sam 3 VR: BFE serta The Talos Principle VR.
* Serious Sam 4 sedang dalam pengembangan.


Aku sendiri sangat menikmati Serious Sam 3: BFE, game FPS dengan ritme yang cepat tanpa banyak memikirkan strategi cukup menembak semua monster-monster yang berkeliaran, hehehe...


http://www.croteam.com/serious-wednesday-update/

Read More

Monday, February 13, 2017

Mesa 17.0.0 Telah Dirilis

  No comments
February 13, 2017



Mesa 17.0.0 telah tersedia, fitur terpenting pada rilis revisi utama ini adalah implementasi OpenGL 4.5 pada Intel dengan arsitektur Haswell.

Rilis kali ini juga menandai perubahan skema versi yang baru yaitu tahun.seri.perbaikan. Jadi Mesa 17.1.4 berarti seri rilis ke 2 pada tahun 2017 bugsfix ke 4.

Seperti yang diketahui rilis Mesa sebelumnya adalah 13.x.x, sedangkan versi 14.x.x s/d 16.x.x diloncati atau tidak dipakai.

Bagi para Archer, paket-paket pemutahkiran Mesa sudah mendarat pada testing repo.


https://mesa3d.org
https://lists.freedesktop.org/archives/mesa-dev/2017-February/144115.html

Read More

Friday, February 10, 2017

LibreOffice 5.3 Menambahkan Antarmuka Ribbon

  No comments
February 10, 2017



Love it or hate it, tentang desain antarmuka bukanlah perkara yang mudah. Maka dari itulah banyak para programmer yang hanya berfokus pada kode programnya saja dan menghiraukan desain antarmukanya. Ketika suatu desain antarmuka diperkenalkan, pasti ada saja yang pro dan kontra.

Akan tetapi kita yang hidup didunia opensource boleh bernafas lega, karena biasanya selalu ada pilihan.

LibreOffice, aplikasi pengolah dokumen perkantoran menambahkan fitur eksperimental yaitu antarmuka Ribbon yang disebut Notebookbar. Secara default LibreOffice tetap menggunakan menu tradisional, sedangkan menu Notebookbar dapat diaktifkan jika anda ingin mencobanya.

Cara mengaktifkan Notebookbar:

1. Buka LibreOffice, pada menu Tools > Options. Kemudian pilih LibreOffice > Advanced, centang "Enable experimental features (may be unstable)" diikuti OK.

Aktifkan fitur experimental.

2. Balik pada menu utama, View > Toolbar Layout, pilih Notebookbar.

Pilih Notebookbar.


3. Sembunyikan menu tradisional atau menubar.

Menonaktifkan menubar.

LibreOffice dengan antarmuka Notebookbar.

Cara kembali ke menu tradisional:
1. Tampilkan kembali menubar.
2. Balik pada menu utama, View > Toolbar Layout, pilih Default.


Namun sayangnya LibreOffice belum sepenuhnya mendukung KDE Plasma 5, itulah mengapa tampilannya agak aneh karena berjalan pada mode KDE Plasma 4. Anda dapat memaksanya berjalan pada mode GTK3.

LibreOffice berjalan pada mode GTK3.

LibreOffice pada XFCE.


Read More

CodeWeavers CrossOver 16.1.0 Dirilis, Proyek Wine Memulai Cabang Pengembangan

  No comments
February 10, 2017



Setelah rilis Wine 2.0 dapat dipastikan akan diikuti rilis minor CrossOver 16.1.0 yang merupakan perbaikan-perbaikan dari versi 16. Proyek Wine juga memulai cabang pengembangan dan merilis Wine 2.1 yang nantinya menjadi versi 3.0.

Bingung? hehehe...

Wine tersedia dua versi:
Cabang stabil - Wine 2.0, versi selanjutnya 2.0.1, 2.0.2, 2.0.3, dst.
Cabang pengembangan - Wine 2.1 yang merupakan cikal bakal Wine 3.0, versi selanjutnya 2.2, 2.3, 2.4, dst, sampai menjadi 3.0.

Wine staging, mengikuti pola dari proyek upstream Wine. Karena Wine staging itu sendiri menerapkan patch diatas Wine.

Bagaimana dengan CrossOver? Biasanya CrossOver menggunakan cabang pengembangan Wine, karena disitulah proses paling termutakhir dikembangkan.

CodeWeavers CrossOver 16.1.0 menambahkan dukungan Quicken 2017, perbaikan terhadap bug instalasi Microsoft Office 2013 pada locale tertentu, perbaikan aktivasi Microsoft Office 2010, serta perbaikan-perbaikan minor lainnya.

Sedangkan Wine staging 2.1 menambahkan dukungan CSMT (Command Stream Multithreading) untuk DirectX 10 dan 11.


Tentang CodeWeavers

Perusahaan yang mendanai pengembangan proyek Wine. Para pengembang utama Wine sebagian besar merupakan karyawan CodeWeavers. Dengan membeli lisensi CrossOver berarti mendukung keberlangsungan proyek Wine.


https://www.codeweavers.com
https://www.winehq.org
https://www.wine-staging.com

Read More

Sid Meier’s Civilization® VI Telah Dirilis

  No comments
February 10, 2017



Genre: Strategy
Developer: Firaxis, Aspyr (Mac, Linux)
Publisher: 2K, Aspyr (Mac, Linux)
https://www.civilization.com



Resmi sudah, Aspyr Media telah merilis Sid Meier’s Civilization® VI untuk Linux / SteamOS. Namun ada beberapa hal yang patut dicatat, fitur bermain berbeda platform untuk saat ini hanya mendukung antara Linux dan macOS, sedangkan dukungan Windows menyusul kemudian -perkiraannya sekitar bulan maret sampai mei-. Berdasarkan review juga banyak yang mengeluhkan soal AI -kecerdasan buatan- yang bermasalah. Bagi pemilik kartu grafis (GPU) AMD terutama seri terbaru, bukan berarti anda tidak dapat memainkan game ini. Secara resmi kartu grafis AMD tidak didukung, namun pada kenyataannya tetap dapat dimainkan. Tentunya disarankan menggunakan Mesa terbaru untuk hasil yang maksimal.

Kebutuhan teknis minimum:

Sistem Operasi: Ubuntu 16.04 / SteamOS
CPU Prosesor: Intel Core i3 530 atau AMD A8-3870
CPU Clock: 2.93 GHz
Memory: 6 GB
Spasi Hard Disk: 15 GB
Kartu Grafis (NVIDIA): GeForce 650
Kartu Grafis (ATI): Not Supported
Kartu Grafis (Intel): Not Supported
Memory Kartu Grafis (VRam): 1 GB



Read More

Thursday, February 9, 2017

Ekspansi American Truck Simulator Menuju Ke New Mexico Tahun Ini

  No comments
February 09, 2017



Saat Steam Winter Sale kemarin akhirnya dapat juga American Truck Simulator, walaupun sebenarnya belum bosan dengan Euro Truck Simulator 2.

Mungkin yang paling terasa berbeda adalah truknya, bagian depannya lebih menonjol -apa istilahnya ya?-. Jadi kalau mau belok mesti hati-hati.

Lha kok malah curhat? hehehe...

Begini, kalau dibandingkan dengan Euro Truck Simulator 2 petanya ini kalah luas. Maka dari itu dari kalangan komunitas banyak yang meminta DLC peta negara bagian baru, dan yang dipilih pengembangnya adalah New Mexico.

Belum ada keterangan resmi kapan jadwal rilisnya, namun bisa dipastikan ekspansinya akan dirilis tahun ini.

Berikut screenshot yang diunggah oleh pengembang.






Read More

Wednesday, February 8, 2017

KDE Plasma 5.9

  No comments
February 08, 2017



KDE Plasma 5.9 dirilis pada awal tahun ini, pemutahkiran paketnya sudah mendarat di Arch Linux, KDE Neon, openSUSE Tumbleweed.




Pengumuman resminya dapat dibaca disini

Seperti biasanya aku sudah memakai Plasma 5.9 sejak rilis beta beberapa minggu yang lalu, hanya crash yang berhubungan dengan KWin pada versi QT tertentu saja yang mengganggu. Namun bugs tersebut telah diperbaiki pada rilis finalnya, pengembang KDE juga merilis perbaikan minor KDE Plasma 5.9.1 seminggu kemudian.

Highlight rilis:
* Peningkatan Global Look and Feel yang memudahkan perubahan tampilan desktop secara keseluruhan dengan hanya satu klik. Look and Feel ini termasuk didalamnya Plasma Themes, Window Decoration, Icon Themes, Wallpaper dll yang secara otomatis akan diunduh jika belum tersedia.



* Global Menu kini kembali lagi. Fitur ini sudah ada pada KDE Plasma 4, namun absen ketika pengembangan KDE Plasma 5 dimulai. Terdapat dua mode yaitu Global Menu pada Plasma Widget dan Global Menu pada Window Decoration.

Global Menu pada Plasma Widget.

Global Menu pada Window Decoration.

Global Menu beraksi.


* Desain ulang dari scrollbar.



* Desain ulang dari tooltips Task Manager.



* Peningkatan notifikasi dengan menambahkan tinjauan interaktif.



* Penambahan dukungan dialog pengaturan pada Icon Widget.



* Penambahan shortcut Meta + angka guna berpindah antara Window.
* Peningkatan Task Manager yang kini dapat membuat pin aplikasi berbeda pada tiap Activities.
* Peningkatan Task Manager yang kini menandai aplikasi multimedia yang sedang berjalan dan terdapat menu aksi seperti mute, play, pause, stop, dll.



* Peningkatan applet Quick Launch yang kini mendukung jump list actions dan integrasi Krunner.



* Kembalinya pengelompokan Widget-Widget pada satu Widget.
* Modul konfigurasi jaringan yang baru.



* Peningkatan dukungan Wayland seperti penambahan fitur screenshot, touchpad, drag Window pada area kosong, dll.



Secara keseluruhan rilis kali ini benar-benar bagus, apalagi salah satu fitur favoritku yaitu Global Menu sudah kembali lagi.

KDE Plasma pada laptopku dengan wallpaper KDE Plasma 5.10.

Read More

Siapkan Strategi Perang, Cossacks 3 Akan Hadir Di Linux Pada 15 Maret 2017

  No comments
February 08, 2017



Wuih serasa tidak ada habisnya, satu lagi game AAA akan segera dirilis ke Linux / SteamOS. Setahuku Cossacks 1 dan sekuelnya Cossacks 2 sangat populer dimasanya, dan masuk periode hiatus yang cukup lama. Aku sendiri belum pernah memainkan Cossacks 1 dan 2 sehingga tidak tahu bagaimana gameplaynya. Bagi penggemar strategi waktu nyata atau RTS, seri ini patut dicoba.

Cossacks 3 diporting ke Linux oleh pengembangnya sendiri yaitu GSC Game World. Bonus yang diberikan saat dirilis pada platform lain juga akan didapatkan pengguna Linux, syaratnya cukup beli game ini dan memainkannya di Linux paling lambat 2 minggu setelah rilis resminya.




Ingat jangan terburu-buru membeli game ini, tunggu hingga rilis resmi di Linux sehingga semua sales akan masuk ke kantong GSC Game World. Jangan lupa pada minggu-minggu pertama pastikan memainkan game ini di Linux -bukan pada platform lain-, sehingga nantinya terhitung sebagai Linux sales.


https://store.steampowered.com/app/333420

Read More