Wednesday, June 30, 2021

Strategi Dual Boot Terkini

  No comments



Mungkin ada yang masih terkekang dengan lingkaran benci dan cinta -lagu kali-. Yang dengan virtualisasi pun masih belum mencukupi, dan terpaksa harus mendua. Dengan kapasitas harddisk yang semakin besar dengan harga yang relatif murah per gigabyte nya, tentu bukan menjadi kendala lagi.


Lalu terbesit sebuah pertanyaan paling mendasar ketika kita memutuskan mendua. Strategi dual boot apa yang terbaik?


Jawaban singkatnya adalah install tiap sistem operasi pada harddisk yang berbeda. Dengan asumsi harddisknya minimal ada dua, tidak peduli entah itu nvme atau sata. Sayangnya ada keterbatasan dari metode ini, itu semua tergantung dari BIOS motherboardnya. Apakah di BIOS terdapat opsi untuk men-disable nvme dan atau sata?. BIOS terkini paling tidak punya opsi untu men-disable port sata, bahkan ada yang per port. Atau alternatifnya mencabut nvme dan atau mencabut kabel data dan power sata yang mungkin kita hindari karena ribet.


Kenapa harus begitu? tujuannya sih untuk mengisolasi Windows, walaupun secara default tidak mengenali file system Linux (ext4, btrfs, dll). Namun ada kalanya boot manager dari Windows menimpa Grub, dan pada beberapa kasus partisi Linux pun ikut dirusak oleh update berkala Windows. Pada dasarnya Windows tidak di desain untuk penggunaan multi OS dan selalu berasumsi bahwa harddisk yang pertama itu terinstall Windows. Tentu saja hal tersebut dapat berubah dikemudian hari, namun faktanya pada saat ini seperti itu.


Jadi bagaimana implementasinya? saat Windows digunakan, maka hanya harddisk yang terinstall Windows saja yang aktif, sedangkan harddisk yang terinstall Linux di nonaktifkan lewat BIOS. Kalau saat menggunakan Linux sih tidak perlu menonaktifkan harddisk apapun. Oh ya hal tersebut berlaku juga pada saat awal instalasi Windows. Agak ribet memang, tetapi salah satu tindakan preventif yang masuk akal ya itu tadi.


Ok kembali lagi ke BIOS, beruntung sekali jika terdapat opsi lengkap seperti menonaktifkan nvme dan sata (ssd dan harddisk mekanikal). Apalagi kalau nvme nya ada dua...


Tapi -sedikit- ribet kan...

No comments :

Post a Comment