Monday, February 20, 2017

Rupanya Game-Game Linux Kini Menjadi Target Pembajakan

  No comments


Ok ini bukanlah yang pertama kali terjadi, namun rasanya aku perlu membahasnya. Baru beberapa hari yang lalu HITMAN™ dirilis di Linux / SteamOS, namun kini telah beredar versi bajakannya. Yang melakukan porting resmi adalah Feral Interactive, salah satu perusahaan yang dengan gencarnya merilis game-game triple A ke platform Linux. Satu hal yang perlu dicatat, sebelum melebarkan sayapnya di Linux, Feral Interactive dikenal sebagai perusahaan porting ke platform macOS. Akan tetapi jika dilihat beberapa tahun terakhir ini sangatlah jelas jika Feral Interactive mengutamakan platform Linux, lihat saja berapa banyak judul game yang mereka rilis tahun lalu.

Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana proses dibalik layar hingga Feral Interactive -atau perusahaan yang lain- mendapatkan hak untuk mem-porting game ke Linux? Ada dua skenario yang mungkin terjadi, pertama pengembang aslinya yang mengontrak perusahaan / pengembang porting. Kedua perusahaan / pengembang porting yang secara proaktif mengejar hak porting ke pengembang aslinya dan publisher yang terkait. Soal bagaimana hak royalti dan sebagainya tentu atas kesepakatan kedua belah pihak.

Sekarang berbicara mengenai uang, bagaimana perusahaan / pengembang porting mendapatkan bagiannya dari penjualan game tersebut? Kini terdapat dua pihak, pengembang aslinya dan pengembang porting. Toko Steam memiliki cara yang unik -atau mungkin juga aneh- dalam pembagian penjualan berdasarkan platform. Agar terhitung sebagai penjualan Linux, pengguna diwajibkan melakukan transaksi pembelian game dengan klien Steam pada Linux dan setidaknya pada dua minggu pertama dimainkan pada Linux juga. Alternatif lain namun tidak disarankan adalah pengguna melakukan transaksi pembelian game dengan klien Steam pada Windows / macOS atau web browser (Mozilla Firefox / Google Chrome dsb) atau mobile (Android / IOS), tapi pada dua minggu pertama game tersebut harus dimainkan di platform Linux. Tentu saja cara yang pertama lebih disarankan daripada cara yang kedua. Jika hal ini tidak dilakukan maka penjualan tersebut terhitung sebagai penjualan Windows. Dengan kata lain pengembang porting hanya akan mendapatkan bagian jika penjualan game tersebut terhitung sebagai penjualan Linux. Kini anda paham alasan kenapa dalam setiap artikel mengenai game yang akan dirilis pada Linux selalu ada catatan agar jangan membeli sebelum rilis resminya diumumkan.

Kembali mengenai pembajakan, seperti yang kita ketahui tingkat pembajakan aplikasi -termasuk game- di platform Windows dan macOS sangatlah tinggi. Pengembang aplikasi berupaya sekeras mungkin menekan tingkat pembajakan dengan berbagai cara, salah satu metode yang sedang tren dipakai pada game adalah proteksi anti pembajakan Denuvo. Setahuku Denuvo hanya mendukung Windows, rupanya celah inilah yang dimanfaatkan para pembajak. Game-game di Linux tidak memiliki limitasi semacam ini, pengembang porting menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada para Linux Gamers bahwa game yang dibelinya diperoleh secara sah. Sampai saat ini Linux Gamers memiliki reputasi yang cukup baik dimata pengembang.

Sebagai Linuxer kita sudah sepatutnya berbangga diri, karena semua aplikasi yang kita pakai original / legal / sah baik yang opensource maupun closed source. Tidak jauh berbeda Linux Gamers juga berperilaku demikian, bagaimanapun juga Linux Gamers adalah Linuxer. Hubungan antara Linux Gamers dan pengembang game yang mendukung Linux sifatnya simbiosis mutualisme atau saling menguntungkan. Linux Gamers menginginkan game-game triple A lebih banyak lagi, sedangkan pengembang porting berusaha mewujudkan impian itu. Jika seandainya perusahaan / pengembang porting tidak mendapatkan bagian dari hasil dari jerih payahnya selama ini, jangan harap mereka dapat bertahan dan merilis game-game Linux dimasa yang akan datang.

No comments :

Post a Comment